Entrepreneurship

Dunia Wira Usaha Indonesia

Sunday, August 17, 2008

Dirut Garuda Indonesia


Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2003-2005) dipercaya menjabat Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia (1985), yang pernah menjabat Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia, itu menggantikan Indra Setiawan yang masa jabatannya seyogianya berakhir 2003.



Emirsyah Satar, pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959, ini memulai karir sebagai Auditor di PricewaterhouseCoopers, Jakarta 1983. Dua tahun kemudian, bergabung dengan Citibank Jakarta sebagai Asisten Vice President of Corporate Banking Group. Kemudian, dari 1990-1994 menjabat General Manager Corporate Finance Division Jan Darmadi Group di Jakarta.



Pada Nopember 1994 – Januari 1996, dipercaya menduduki posisi Presiden Direktur PT Niaga Factoring Corporation, Jakarta. Setahun kemudian, menjadi Managing Director (CEO) Niaga Finance Co. Ltd, Hong Kong. Kemudian menjabat Direktur Keuangan (CFO) di PT Garuda Indonesia sebelum bergabung dengan Bank Danamon sebagai Wakil Direktur Utama (2003-2005).



Direksi dan Komisaris

Menteri Negara BUMN Sugiharto saat sedang rapat dengan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Rabu (16/3/2005) malam membenarkan telah menetapkan susunan komisaris dan direksi PT Garuda Indonesia yang baru.



Emirsyah Satar, ditunjuk sebagai direktur utama perusahaan penerbangan pembawa bendera Indonesia itu. Dia didampingi Soenarko Kuntjoro (Dirut Gapura Angkasa) sebagai direktur teknik untuk menggantikan Richard BS dan Agus Priyanto (General manager Garuda di Frankfurt, Jerman) sebagai direktur niaga menggantikan Bahrul Hakim. Sedangkan direktur operasi tetap dijabat Rudi A. Hardono.

Sementara susunan Dewan Komisaris dipimpin oleh Abdulgani, mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda sebelum Indra Setiawan yang pernah membawa perusahaan BUMN ini mendapatkan penghargaan dari bandara internasional di Belanda. Dia menggantikan Marsilam Simanjuntak, yang mengundurkan diri tahun lalu (2004).



Komisaris lainnya adalah Gunarni Soeworo, mantan Dirut Bank Niaga dan juga Ketua Perbanas sebagai komisaris independen; M Soeparno, mantan Dirut Garuda; serta Slamet Riyanto dan Aries Mufti.

Menurut Sugiharto, revitalisasi di tubuh Garuda diperlukan karena masa jabatan direksi lama sudah demisioner sejak tahun 2003. Akibatnya, efektivitas kerja manajemen menurun dan Garuda Indonesia merugi cukup signifikan.



"Kinerja operasi Garuda menurun terlihat dari on time perfomance Garuda belum memuaskan," ungkap keterangan pers kementerian BUMN yang diterima 16/3/2005.

Dijelaskan, kementerian BUMN telah melakukan uji kepatutan dan kelayakan dengan menggunakan konsultan independen. Pengujian tersebut dilakukan secara bertahap dimulai dengan uji kompetensi, kelayakan psikologis dan kelayakan moral.

Guna menjaga kesinambungan manajemen dan mengembangkan sumber daya internal, direksi baru Garuda sebagian besar berasal dari dalam BUMN penerbangan itu sendiri.

Keterangan pers tertulis itu juga menyebutkan, Menteri BUMN berharap agar komisaris dan direksi Garuda yang baru dapat menggunakan kompetensi dan pengalamannya untuk memimpin program revitalisasi Garuda.


Menteri BUMN berharap dalam waktu singkat komisaris dan direksi Garuda yang baru dapat melakukan due dilligence (uji tuntas) atas kondisi Garuda saat ini.

Pada kesempatan rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR Februari 2005 Direktur Utama (Dirut) Garuda Indra Setiawan mengungkapkan, sisa saldo perusahaan penerbangan nasional itu per Desember 2004 sebesar US$123 juta. Namun, jumlah itu belum termasuk kewajiban pembayaran operasional penerbangan haji yang harus dilaksanakan Garuda pada Januari-Maret 2005.

Bila Garuda harus menyelesaikan kewajiban atas biaya tersebut yang diperkirakan mencapai US$80 juta hingga US$90 juta, ditambah tanggungan kewajiban lain yang saat ini mencapai US50 juta, cash flow Garuda pada April 2005 menjadi negatif US$17 juta. Kondisi ini akan menyulitkan Garuda untuk mengembangkan bisnisnya. ►e-ti/tsl


*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home